LEMBAH TIDAR
Lembah Tidar terletak di kaki Gunung Tidar. Gunung setinggi 503 meter dari permukaan laut itu berada di selatan Kota Magelang. Berdasarkan informasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang, wilayah gunung ini masuk dalam pengelolaan unit Kebun Raya Gunung Tidar. Luasnya 706.674 meter persegi. Lembah ini dikelilingi oleh pemandangan alam yang indah dengan perbukitan dan pepohonan yang lebat.
Asal muasal nama Tidar sendiri banyak versi. "Tidar" memiliki makna mukti dan kadadar. "Mukti" memiliki makna bahagia, berpangkat, dan sukses dalam hidup; sedangkan "Kadadar" berarti dididik, ditempa, dan diuji. Hanya butuh waktu kurang dari 30 menit untuk sampai di puncak Tidar. Secara umum, Gunung Tidar memang masih cukup alami. Banyak tanaman pinus, mahoni, damar dan tanaman buah-buahan tahunan seperti salak hasil penghijauan era tahun 1960an menjadikan Gunung Tidar sangat rimbun.
GARDU PANDANG TAMAN ELANG JAWA
Gunung Tidar kenal sebagai "Paku Tanah Jawa". Wisatawan yang datang dapat menapaki 1.002 anak tangga untuk sampai ke puncak Gunung Tidar dan kembali ke bawah.Di puncak Gunung Tidar terdapat tanah lapang yang ditengahnya terdapat sebuah Tugu dengan simbol huruf Sa (dibaca seperti pada kata Solok) dalam tulisan Jawa pada tiga sisinya. Menurut penuturan juru kunci, itu bermakna Sapa Salah Seleh (Siapa Salah Ketahuan Salahnya). Tugu inilah yang dipercaya sebagian orang sebagai Pakunya Tanah Jawa, yang membuat tanah Jawa tetap tenang dan aman.
Monumen Tanah Air Satu Bangsa terletak di puncak Gunung Tidar. Ini adalah monumen persatuan yang dibangun saat memperingati Hari Olahraga Nasional pada 2017. Di monumen tersebut terdapat simbol pemersatu bangsa berupa kendi berisi tanah dan air yang diambil dari seluruh nusantara. Dari ujung barat, diambil tanah dan air dari Sabang, di ujung timur diambil dari Papua yang berbatasan dengan Papua Nugini, dari ujung utara diambil dari Nunukan, dan dari ujung selatan diambil dari Ende. Proses pengambilannya melalui ritual adat kemudian dibawa ke Gunung Tidar. Air dan tanah tadi kemudian dicampur untuk disatukan dengan menggelar ritual adat berupa kesenian wayang.
Comments
Post a Comment