(5.1. Pewarisan Sifat)
Ringkasan Materi
Penurunan sifat dari induk ke keturunannya dikenal sebagai hereditas. Pewarisan sifat induk kepada keturunannya melalui gamet dengan mengikuti aturan tertentu dikenal sebagai pola-pola
hereditas. Pola hereditas yang
dikemukakan Sutton, merupakan penegasan terhadap hukum Mendel.
Hereditas Menurut Mendel
1.
Persilangan Monohibrid
Pada persilangan antara tanaman ercis berbiji bulat dengan ercis berbiji kisut.
Diperoleh
tanaman ercis keturunan 1 (f1) berbiji
bulat semua. Setelah f1 menyerbuk sendiri menghasilkan keturunan
f 2 dengan perbandingan fenotip
; biji bulat:
biji
kisut= 3 : 1
penjelasan :
P1 |
BB |
>< bb |
|
Bulat |
Kisut |
F1 |
|
Bb |
|
|
(bulat) |
F2 |
1 |
BB (bulat) |
|
2 |
Bb (bulat) |
|
1 |
bb (kisut) |
Test Cross (uji silang)
Untuk mengetahui genotip biji bulat F1 homozigot atau heteozigot dilakukan test cross ( uji ulang) Caranya dengan menyilangkan
tanaman F1(bulat) dengan individu
hozigot resesif ( kisut).Jika hasilnya 100% bulat , berarti
tanaman F1 yang di test adalah homozigot, sedangkan
bila hasilnya 50 % bulat 50% kisut, maka tanaman tersebut
genotipnya hiterozigot.
Penjelasan
TC I P1 |
BB |
>< |
bb |
TC II P1 |
Bb |
>< |
bb |
G |
(bulat) B |
|
(kisut) b |
G |
(bulat) B |
|
(kisut) b |
F1 |
|
Bb |
|
|
b |
|
|
Bb (bulat) 50% bb (kisut) 50% |
F1 |
(bulat 100%) |
2. Persilangan Dihibrid
|
Tabel untuk menentukan jumlah gamet, jumlah genotip, jumlah fenotip,
dan perbandingan fenotip f2 pada persilangan heterozigot
Jml. Sifat beda |
Jml. Macam Gamet |
Jml macam kemungkinan Genotip G2 |
Jml macam kemungkinan Genotip F2 |
Perbandingan fenotip F2 |
|
1 |
21 = 2 |
31 = 3 |
21 = 2 |
3 : 1 |
|
2 |
22 = 4 |
32 = 9 |
22 = 4 |
9 : 3 : 3 : 1 |
|
3 |
23 = 8 |
33 = 27 |
23 = 8 |
27 : 9 : 9 : 9 : 3
: 3 : 3 : 1 |
|
4 |
24 = 16 |
34 = 81 |
24 = 16 |
81 : 27 : 27 :
27 : 27 : 9 : 9 : 9 : 9 : 9 |
: 9 |
|
|
|
|
: 3 : 3 : 3 : 3
: 1 |
|
n |
2n |
3n |
2n |
3n : ……………..dst. |
|
Berdasarkan hasil penelitian Mendel pada pembastaran : monohibrid, rasio fenotip F2 adalah 3:1 sedangkan pada persilangan dihibrid, rasio fenotip F2 adalah 9 : 3 : 3 : 1. Perbanding ini selalu demikian apabila kasusnya dominan penuh. Pada kenyataannya sering ditemukan angka perbandingan yang berbeda , sekilas nampak Menyimpang dari hukum Mendel . misalnya rasio fenotip F2 dari persilangan dihibrid diperoleh perbandingan 9 : 3 : 4 ; 9 : 7 ; 15 : 1 ; 12 : 3 : 1 dan lain lain. Hal tersebut disebut penyimpangan semu hukum Mendel , karena angka – angka tersebut sebenarnya masih mengikuti pola Mendel .
Hukum memisah Secara bebas.
Dalam pembentukan gamet baik jantan maupun betina terjadi
peristiwa segregasi bebas dimana dalam pembentukannya gamet-gamet jantan maupun
betina cenderung memisah secara bebas. Sementara bila terjadi fertilisasi gamet-gamet mengandung gen tersebut
akan melebur secara acak (bebas).
Jawablah
pertanyaan di bawah ini!
1. BB, Bb, bb
mempunyai _______ sifat beda; AABB, AaBb, aabb mempunyai ________ sifat beda; AABBCC, AaBbCc, aabbcc mempunyai
____________sifat beda.
2.
Kemungkinan macam gamet yang dapat terbentuk dari
a.
Bb: _______________
b.
HhKk: _______________
c.
AaBbCc : ____________________________________
3.
HUKUM MENDEL
a.
HUKUM MENDEL I
1) Hukum Mendel I dapat dibuktikan pada persilangan_____________________ yang berarti__________________________________________________________________
2)
Kerjakan
contoh persilangan monohybrid berikut ini lengkap dengan cara pengerjaannya!
Tanaman kacang ercis berbunga ungu disilangkan
dengan tanaman kacang ercis berbunga putih. Sifat ungu dominan terhadap sifat
putih. Ternyata, seluruh keturunan F1 berbunga ungu. Jika F1 disilangkan dengan
sesamanya dan diperoleh 100 tanaman, jumlah tanaman yang berbunga ungu
homozigot adalah_______tanaman.
b.
HUKUM MENDEL II
1) Hukum Mendel II dapat dibuktikan pada persilangan_____________________ yang berarti__________________________________________________________________
2)
Kerjakan
contoh persilangan dihybrid berikut ini lengkap dengan cara pengerjaannya!
Pada marmot, warna bulu hitam dominan terhadap
warna bulu albino dan bulu kasar dominan terhadap bulu halus. Marmot bulu hitam
kasar disilangkan dengan marmot bulu albino halus menghasilkan keturunan F1
yang semuanya berbulu hitam kasar. Jika marmot keturunan F1 disilangkan dengan
marmot yang albino halus, kemungkinan diperoleh keturunan berbulu kasar
sebanyak ______ %
4.
Kerjakan soal-soal di bawah ini (lengkap dengan cara
pengerjaannya)!
a. 1. Tanaman jagung bergenotipe PpRr yang disilangkan dengan tanaman
sejenis bergenotipe PPrr akan menghasilkan keturunan F1 dengan genotype….
b. 2. Tanaman berbiji bulat kuning (BbKK) disilangkan dengan
tanaman berbiji keriput kuning (bbKk). Persentase keturunan F1 berbiji keriput
adalah……
c. 3. Pak Budi menyilangkan tanaman semangka berbuah besar rasa hambar
(BBmm) dengan tanaman semangka berbuah kecil rasa manis (bbMM). Selanjutnya
antartanaman F1 disilangkan. Dari hasil persilangan tersebut dihasilkan tanaman
F2 sebanyak 96 tanaman. Banyaknya tanaman yang memiliki fenotipe berbuah besar
rasa manis adalah….
d. 4. Tanaman mawar berwarna merah batang tinggi (MmTt) disilangkan
dengan mawar berwarna putih batang pendek (mmtt) menghasilkan tanaman mawar
(F1) sejumlah 80 tanaman. Kemungkinan jumlah tanaman mawar F1 yang berwarna
merah batang pendek adalah……..
e. 5. Jeruk yang berbuah bulat (B) dominan terhadap buah lonjong (b).
sedangkan jeruk berwarna kuning (K) dominan terhadap warna hijau (k). Jeruk
berbuah bulat dan berwarna kuning bergenotipe heterozigot mengadakan
penyerbukan sendiri dan menghasilkan 640 batang keturunan. Jumlah keturunan
yang berbentuk lonjong dan berwarna hijau sebanyak…….
Comments
Post a Comment